Mommies, Ketahui Manfaat USG 4D Bagi Ibu Hamil       

Memiliki buah hati merupakan kebahagiaan yang sangat dinanti bagi pasangan yang sudah menikah. Menjaga kesehatan kehamilan sejak awal kehamilan adalah upaya untuk mendapatkan buah hati yang sehat ke dunia. Salah satu cara untuk mengontrol kondisi dan kesehatan janin adalah dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Pemindaian ini menggunakan sistem gelombang suara dengan frekuensi tinggi untuk mendapatkan tampilan gambar janin di dalam perut sang ibu.

USG yang dilakukan pada ibu hamil biasanya adalah USG eksternal. Ada beberapa jenis USG mulai dari 2 dimensi, 3 dimensi dan paling mutakhir adalah USG 4 dimensi. Saat ini, USG 4 dimensi (4D) menjadi pilihan terbaik bagi ibu hamil untuk mengetahui kondisi janin. Sebab, dengan USG 4D, gambar yang ditampilkan lebih jelas daripada USG 2D atau 3D.     

Selain gambar yang lebih jelas, dengan USG 4D, mommies dapat memantau gerakan janin dan kondisi janin secara realtime. Hal ini sangat menarik, karena mommies dapat melihat langsung aktivitas janin, seperti tersenyum, cemberut, tidur, menguap, tersenyum, mengangkat atau menyilangkan tangan, gerakian kepala dan kaki janin dan lainnya. Gambar yang ditampilkan pun merupakan gambar bergerak, sehingga mommies seperti sedang menonton video janin di dalam perut. Bahkan mommies bisa menyimpannya untuk mengabadikan momen tersebut sebagai momen yang membahagiakan sebelum melahirkan dan membagikannya dengan orang-orang tercinta.

USG 4D dapat dilakukan pada usia janin 24 – 30 minggu. Pada waktu ini, wajah janin sudah terlihat lebih jelas. Bahkan, mungkin sudah terlihat mirip ayah atau ibunya.  Dengan pemindaian USG 4D, bagian-bagian tubuh janin yang lain pun terlihat lebih jelas. Biasanya, dokter akan menjelaskan bagian-bagian tersebut secara terperinci. Misalnya, jumlah jari tangan dan kaki, organ-organ tubuh, jenis kelamin janin, dan kontur wajah.

Pada kehamilan yang lebih beresiko, misalnya usia Ibu melebihi 35 tahun, Ibu memiliki resiko penyakit bawaan, seperti diabetes, darah tinggi dan lain-lain, pemindaian dengan menggunakan USG 4D lebih dianjurkan. Dengan USG 4D, memungkinan dokter kandungan untuk mendeteksi apabila ada gangguan pada janin. Misalnya, kelainan jantung bawaan, kelainan otak, cacat pada mulut atau langit-langit, kelainan tulang belakang, bentuk rahang, telinga dan lain-lain. Sehingga, dokter akan lebih mudah untuk melakukan penanganan tertentu jika memang diperlukan.

Prosedur yang dilakukan serupa dengan pemeriksaan USG jenis lain. Yaitu dengan mengoleskan gel pada ibu hamil yang telah dibaringkan dan menempelkan transduser. Alat tersebut digerakkan di atas perut ibu hamil dan akan memindai gambar janin di dalam perut, dan ditampilkan dapat dilihat langsung pada monitor. Biasanya USG dilakukan beberapa minggu sekali untuk mengontrol kondisi janin, namun tidak disarankan dilakukan terlalu sering karena paparan radiasi dapat memberi dampak kurang baik bagi tumbuh kembang si jabang bayi.

Kondisi kehamilan dengan ataupun tanpa resiko, pemindaian USG sebaiknya tetap dilakukan untuk memantau perkembangan janin. Apabila berat janin terlalu kecil atau terlalu besar, biasanya dokter menyarankan untuk mengonsumsi atau menghindari jenis makanan tertentu, memberikan vitamin atau obat tambahan yang aman bagi mommies. Dan pada kondisi-kondisi lainnya pun demikian. Hal ini dapat mengoptimalkan pertumbuhan janin sehingga pada saat dilahirkan nanti, kondisi janin dan Ibu diharapkan adalah dalam kondisi terbaik.